Jadi Pembina Upacara, Polresta Bandung Tekankan Fokus Belajar dan Jauhi Kenakalan Remaja di Lima Sekolah

BANDUNG | infoTELEPASTINEWS.com – Polresta Bandung menggelar kegiatan pembinaan yang masif dengan menjadi pembina upacara bendera di lima sekolah sekaligus di wilayah Soreang dan Banjaran, Kabupaten Bandung. Senin, 29 September 2025.

Untuk diwilayah Soreang, kegiatan upacara bendera dipimpin Kasat Binmas Polresta Bandung, Kompol Imron Rosyadi.

Dalam amanatnya, Kompol Imron Rosyadi menyoroti beberapa isu krusial yang mengancam masa depan para pelajar. Isu utama yang ditekankan adalah kenakalan remaja yang masih sering terjadi, maraknya kasus bullying, dan bahaya keterlibatan dalam geng motor.

“Kami melihat fenomena yang memprihatinkan. Kenakalan remaja, dalam bentuk apapun, adalah penghambat utama bagi cita-cita kalian,” ujar Imron.

“Jauhi bullying karena itu bukan hanya merugikan korban, tetapi juga merusak mental pelaku. Dan yang terpenting, jangan pernah mencoba-coba terlibat dalam geng motor yang hanya membawa kalian ke dalam masalah hukum dan bahaya fisik,” tegasnya dihadapan para siswa SMA 1 Soreang.

Lebih lanjut, ia juga memberikan perhatian khusus pada fenomena yang sedang ramai belakangan ini, yaitu maraknya pelajar yang ikut serta dalam aksi unjuk rasa atau demonstrasi.

“Jalan kalian adalah sekolah, buku, dan prestasi, bukan jalanan untuk berunjuk rasa yang tidak relevan dengan kepentingan belajar,” tuturnya.

“Kami menghimbau kepada seluruh siswa-siswi, fokuskan energi kalian pada kegiatan belajar. Gunakan waktu kalian untuk mengembangkan potensi diri dan berjuang untuk menorehkan prestasi yang membanggakan bagi sekolah dan orang tua,” pesannya.

Kegiatan pembinaan ini merupakan bagian dari upaya Kepolisian dalam menjalin sinergi dengan institusi pendidikan untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman, kondusif, dan bebas dari pengaruh negatif.

Kompol Imron Rosyadi berharap agar pesan yang disampaikan dapat menjadi pengingat bagi para pelajar untuk memprioritaskan pendidikan sebagai bekal utama meraih masa depan.

“Jangan mudah terprovokasi oleh ajakan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang berusaha memanfaatkan semangat muda kalian untuk kepentingan tertentu,” tuturnya.

“Ingat pula, tindakan anarkis dalam unjuk rasa bukanlah cerminan sikap demokratis, melainkan perbuatan melawan hukum yang dapat merugikan banyak pihak,” jelas Imron.

“Masa depan bangsa ada di tangan kalian. Jangan sia-siakan kesempatan emas yang kalian miliki di bangku sekolah. Prestasi di dalam kelas jauh lebih berharga daripada popularitas sesaat di jalanan,” pungkasnya.** (AR)