‎Dari Sragen untuk Nusantara: Karaton Sumedang Larang Kukuhkan Peran di Kepengurusan Pusat MAKN

‎

‎SRAGEN | infoTELEPASTINEWS.com – Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, menjadi saksi peristiwa bersejarah bagi adat dan budaya Indonesia. Majelis Adat Kerajaan Nusantara (MAKN) menggelar rangkaian acara akbar berupa Pelantikan Dewan Pengurus Pusat (DPP), Pengukuhan Dewan Penasehat & Kehormatan, serta Musyawarah Madya (Musdya) IV MAKN 2025 yang berlangsung di Ndayu Park pada 26–28 September 2025.

‎

‎Acara ini dihadiri langsung oleh raja, sultan, dan perwakilan kerajaan dari berbagai daerah Nusantara, menjadikannya forum penting dalam memperkuat persatuan adat serta kontribusi terhadap pembangunan nasional.

‎

‎Karaton Sumedang Larang Raih Posisi Strategis :

‎Dalam momentum tersebut, Radya Anom Karaton Sumedang Larang, Luky Djohari Soemawilaga, resmi terpilih menjadi Ketua IV Bidang Kebudayaan Adat-Istiadat DPP MAKN. Sementara itu, R. Endi Setiaji dipercaya sebagai Koordinator Wilayah Jawa Barat.

‎

‎Atas capaian ini, Sri Radya KSL H.R.I. Lukman Soemadisoeria bersama keluarga besar Karaton Sumedang Larang menyampaikan ucapan selamat serta doa agar keduanya mampu mengemban amanah besar dalam menjaga dan mengembangkan adat istiadat Nusantara.

‎

‎“Kami merasa bangga sekaligus bersyukur bahwa putra Karaton Sumedang Larang dipercaya mengemban tugas di kepengurusan pusat MAKN. Ini bukan hanya amanah pribadi, melainkan juga tanggung jawab untuk membawa nilai-nilai luhur adat istiadat Sumedang Larang dalam percaturan budaya Nusantara. Semoga peran ini menjadi jalan mempererat persatuan bangsa melalui adat,” ujar Sri Radya H.R.I. Lukman Soemadisoeria.

‎

‎Sementara itu, Radya Anom Luky Djohari Soemawilaga menegaskan komitmennya sebagai generasi penerus adat untuk berkontribusi nyata.

‎

‎“Amanah ini adalah kesempatan sekaligus tantangan. Kami generasi muda harus mampu menjadikan adat istiadat bukan hanya simbol, tetapi juga kekuatan nyata dalam membangun bangsa. Dengan semangat kebersamaan, kami ingin menjadikan MAKN sebagai wadah yang adaptif terhadap zaman tanpa meninggalkan akar budaya,” ungkapnya.

‎

‎Agenda Padat Bernuansa Persatuan :

‎Rangkaian acara dibuka pada Jumat, 26 September 2025, dengan jamuan Royal Dinner sebagai ajang silaturahmi. Puncak kegiatan digelar pada Sabtu, 27 September 2025, berupa pelantikan DPP MAKN, Musyawarah Madya IV, serta pengukuhan Dewan Penasehat dan Kehormatan. Malamnya kembali digelar jamuan kebangsaan yang sarat nilai persatuan.

‎

‎Acara ditutup pada Minggu, 28 September 2025, dengan kegiatan kebersamaan seperti pameran UMKM, olahraga bersama, hingga wisata air di kawasan Ndayu Park.

‎

‎Deklarasi MAKN 2025: Dari Adat untuk Negeri

‎

‎Hasil utama dari Musdya IV adalah Deklarasi MAKN 2025 yang memuat 11 poin penting, di antaranya:

‎

‎1. Pembentukan Dewan Kerajaan Nusantara di bawah Presiden RI.

‎

‎2. Audiensi strategis dengan Presiden dan lembaga negara terkait legalisasi aset adat.

‎

‎3. Pendirian Koperasi Nusantara Berdaulat berbasis kearifan lokal.

‎

‎4. Revitalisasi keraton/kerajaan sebagai pusat budaya dan wisata.

‎

‎5. Dukungan terhadap kebijakan tanah ulayat/adat sesuai regulasi nasional.

‎

‎6. Digitalisasi arsip dan warisan adat melalui Pusat Data Digital Nusantara.

‎

‎7. Pembentukan Akademi Kepemimpinan Adat Nusantara untuk regenerasi pemimpin muda.

‎

‎8. Konsolidasi aksi nyata melalui Forum Aksi Nusantara (FGA).

‎

‎Deklarasi ini dipertegas dengan semboyan:

‎“Dari Adat untuk Negeri, dari Raja untuk Persatuan, dari Nusantara untuk Indonesia.”

‎

‎Makna bagi Sumedang :

‎Keterpilihan putra Karaton Sumedang Larang dalam struktur pusat MAKN bukan hanya sebuah kebanggaan, tetapi juga membuka jalan bagi peran lebih besar Sumedang dalam diplomasi budaya Nusantara. Hal ini sekaligus meneguhkan Karaton Sumedang Larang sebagai salah satu pusat peradaban yang aktif menjaga warisan leluhur, sekaligus adaptif dengan tantangan zaman.

‎Pewarta : Steven Gervan

Editor: Redaksi